Reserve Bank of Australia membuat kemajuan yang kuat dalam perombakan infrastruktur TI dan jaringan besar-besaran, karena ini berfungsi untuk membuat pengiriman layanan infrastruktur menjadi lebih sederhana, terstandarisasi, dan lebih otomatis.

Di episode minggu ini dari Podcast iTnewschief information officer Stephen Smith menjelaskan agenda dan infrastruktur teknologi yang luas yang saat ini sedang dikejar oleh bank sentral Australia.

Upgrade tersebut merupakan perpaduan antara business-as-usual (BAU) dan transformasional, tetapi tujuannya hampir sama.

“Bank duduk di pusat ekonomi Australia,” kata Smith.

“Kami mendukung sistem utama dalam penyelesaian pembayaran, perbankan pemerintah, penerbitan surat utang, dan pasar keuangan, dan sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa sistem tersebut benar-benar andal dan aman.”

Secara praktis, bagi Smith dan timnya yang terdiri dari sekitar 550 staf teknologi, menjadikan layanan infrastruktur lebih andal dan aman diterjemahkan ke dalam serangkaian pemutakhiran dan penyempurnaan, mulai dari adopsi cloud dan containerisasi hingga infrastruktur-sebagai-kode, dan dari jaringan hingga segmentasi.

Semua aliran kerja ini berjalan secara paralel, kata Smith, sebuah strategi yang berarti bahwa, sepanjang tahun 2022, RBA telah memberikan aliran peningkatan yang stabil pada sistem dan cara kerjanya.

Upaya otomasinya multi-cabang.

Ini termasuk fokus pada otomatisasi tambalan sebagai bagian dari pekerjaan yang terkait dengan pemenuhan pedoman keamanan Essential Eight federal; pada perkakas yang dapat mengurangi beban kerja pemeliharaan “untuk beberapa tim infrastruktur utama kami”; dan, baru-baru ini, pada infrastruktur-sebagai-kode dan penggunaan pola infrastruktur standar untuk mengotomatiskan upaya penyediaan.

Ada juga banyak alur kerja yang ditujukan untuk mendorong standarisasi dan hasil penyederhanaan untuk layanan infrastruktur, dengan pemutakhiran jaringan sebagai bagian utamanya.

“Kami memiliki lingkungan jaringan yang cukup kompleks, dan kami melihat ada peluang untuk mengadopsi pendekatan kontemporer terhadap manajemen jaringan dan keamanan yang benar-benar akan memungkinkan kami mengurangi jumlah jaringan yang kami pelihara, dan kompleksitas yang kami miliki. untuk mengelola, “kata Smith.

“Kami memiliki staf yang sangat termotivasi dan sangat terlibat. Namun, kami menemukan bahwa staf terkadang merasa sangat sulit untuk menghindari kesalahan karena kompleksitas lingkungan tempat kami bekerja.

“Jadi dalam penyederhanaan kami sudah mulai dengan desain jaringan kampus kami. Kami merancang arsitektur jaringan baru dan meluncurkannya pada bulan Januari.

“Jika sebelumnya kami membangun enam jaringan terpisah untuk fungsi yang berbeda, kini kami memiliki satu jaringan.”

Jaringan fisik sekarang tersegmentasi secara virtual untuk semua area RBA berbeda yang mengandalkannya.

“Kami mulai bekerja sekarang untuk beralih ke desain jaringan area luas kami, dan itu akan mencakup semua kantor lepas pantai kami juga,” kata Smith, menambahkan WAN akan ditentukan oleh perangkat lunak.

“Kemudian, kami beralih ke desain jaringan inti kami, yang mungkin paling kompleks, dan juga di mana kami mungkin akan mendapatkan manfaat paling besar dalam hal keamanan dan stabilitas.”

Migrasi awan

RBA mendorong beban kerja infrastruktur sebagai layanan pertamanya ke Microsoft Azure pada bulan Mei tahun ini, dan lebih banyak kandidat telah diidentifikasi untuk migrasi cloud.

“Dengan adopsi cloud, pengemudi besar mendapatkan akses ke ketahanan dan redundansi cloud-native yang menambah stabilitas dan keamanan kami. Ini juga merupakan dorongan untuk nilai uang dan efektivitas,” kata Smith.

“Kami ingin mengadopsi platform dan solusi cloud, yang memungkinkan kami menghadirkan fungsionalitas yang jauh lebih baik dengan lebih cepat, lebih murah, dan dengan risiko lebih rendah.”

Beban kerja dan aplikasi yang kondusif untuk cloud hosting kemungkinan besar akan di-container terlebih dahulu, dan pekerjaan tersebut sedang berlangsung.

Smith mengatakan “sistem perbankan inti” RBA, misalnya, kondusif untuk peti kemas, dan prosesnya telah dimulai.

“Itu adalah sistem yang terbukti sangat cocok untuk containerisasi, dan itu membuka peluang bagi kami untuk mempertimbangkan untuk memigrasikannya ke cloud publik, cloud aman publik, atau ke cloud hibrid, baik menggunakan cloud di dalam maupun di luar lokasi. infrastruktur,” katanya.

Aplikasi lain harus diperlakukan berdasarkan kasus per kasus.

Hal-hal yang memerlukan pemfaktoran ulang substansial untuk mengemas atau bermigrasi akan diparkir untuk saat ini dan ditinjau kembali pada saat diperlukan peningkatan.

Pada saat itu, RBA dapat memutuskan untuk memfaktorkan ulang aplikasi yang ada, atau mungkin menghapusnya seluruhnya, dengan preferensi yang diberikan kepada alternatif yang sudah berbasis cloud.

“Kami memiliki solusi manajemen layanan yang cukup terkonfigurasi. Kami sedang dalam proses memindahkannya ke ServiceNow, misalnya, ”kata Smith.

Smith menambahkan bahwa sikap RBA adalah menjadi “awan agnostik”. Sejauh ini beban kerjanya berjalan di AWS dan Azure, dan memanfaatkan sejumlah aplikasi perangkat lunak sebagai layanan, seperti M365 dan Workday.

Tidak mengherankan, keamanan sangat membebani keputusan tentang tempat menghosting beban kerja.

“Kami akan mengadopsi layanan cloud di mana kami dapat meningkatkan ketersediaan dan keamanan, di mana kami dapat meningkatkan efektivitas biaya, dan di mana hal itu dapat memberi kami keuntungan seputar skalabilitas,” kata Smith.

“Kami mengambil pendekatan yang sangat pragmatis dan berdasarkan fakta tentang bagaimana kami memilih cloud kami, dan dalam hal layanan SaaS, pendekatannya benar-benar sama.”

Khusus pada cloud hosting, RBA ingin menghindari situasi penguncian: “Bagaimana kami memastikan bahwa kami memiliki fleksibilitas dan kami mempertahankan beberapa opsi komersial saat kami mengadopsi cloud?” kata Smith.

Laboratorium inovasi

Smith mengatakan laboratorium inovasi internal RBA, yang didirikan pada tahun 2018 dan memiliki kewenangan di seluruh bank, telah membantu beberapa eksperimen awal seputar kontainerisasi beban kerja.

“Kami menggunakan lab inovasi untuk benar-benar melakukan uji coba dan uji coba containerisasi aspek aplikasi. Itu memberi kami banyak wawasan yang membantu kami memahami biaya, risiko, dan manfaat dari transisi semacam itu,” kata Smith.

Smith mengatakan arah inovasi di RBA dipengaruhi oleh struktur internal yang disebut “the huddle”, yang menyatukan “para juara inovasi” yang diambil dari seluruh departemen dan unit internal.

“Kerumunan bertemu secara teratur untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan eksperimen yang dapat kami jalankan di lab,” katanya.

Berlangganan The iTnews Podcast di Podcast Apple, Google Podcast, Spotify, Podcast Amazon atau di mana pun podcast bagus ditemukan. Episode baru akan dirilis setiap hari Senin.