Pengiriman model Apple iPhone 14 Pro dan Pro Max dapat meleset dari ekspektasi pasar hingga 20 juta unit pada kuartal liburan karena kerusuhan tenaga kerja di pabrik besar China, kata analis TF Securities Ming-Chi Kuo.

Kuo adalah yang terbaru yang menandai pukulan ke perusahaan paling berharga di dunia dari protes atas gaji dan pembatasan Covid-19 yang ketat di pabrik iPhone terbesar di dunia, pabrik yang dioperasikan Foxconn di pusat kota Zhengzhou.

Dia memangkas estimasi untuk pengiriman iPhone triwulanan sekitar 20 persen menjadi antara 70 juta dan 75 juta unit, dibandingkan dengan konsensus pasar 80 juta hingga 85 juta unit.

Kuo, dalam posting blog pada hari Selasa, juga memperkirakan bahwa kekurangan pasokan dapat menghapus permintaan untuk model Pro yang lebih populer, alih-alih menunda penjualan, karena konsumen juga bergulat dengan ekonomi yang melemah.

Sebaliknya, analis Apple lainnya mengharapkan penjualan meningkat begitu kendala produksi mereda dan lebih banyak model Pro tersedia.

“Kami mencatat bahwa perangkat Pro terjual habis hingga awal Januari, tetapi kami memperkirakan sebagian dari pendapatan yang terlewat akan mengalir pada kuartal Maret,” kata analis CFRA Research Angelo Zino pada hari Senin.

Kendala datang pada saat yang paling buruk dan paling parah sejak awal pandemi, kata Zino.

Beberapa analis mengisyaratkan kemungkinan tantangan berlanjut hingga 2023.

“Saya tidak bisa membayangkan 2023 akan menjadi tahun yang solid untuk iPhone Apple,” kata Zeno Mercer, analis riset di firma penasihat investasi ROBO Global.

“Mereka yang ingin melakukan peningkatan memiliki, dan jika tidak, pendapatan yang dapat dibuang untuk ponsel generasi berikutnya harus turun.”