NBN Co telah membuat kritik terkuatnya terhadap broadband berbasis tembaga, dengan alasan biaya operasional dan pemeliharaan yang meningkat untuk bangunan yang tidak dapat beralih ke serat.

Operator jaringan akhirnya mengajukan 400 halaman usaha akses khusus (SAU) yang direvisi pada Rabu sore, tetapi perhatian sebenarnya ada pada catatan penjelasannya. [pdf]

Ini termasuk, antara lain, seluruh bab yang ditujukan untuk “alasan berinvestasi dalam serat”, yang melukiskan gambaran yang tidak menyenangkan tentang biaya yang sangat besar untuk mengoperasikan layanan berbasis tembaga dibandingkan dengan serat-ke-tempat (FTTP).

Perusahaan mengungkapkan bahwa volume kesalahan fiber-to-the-node (FTTN) rata-rata “sekitar 27.000 di FY22, yang hampir empat kali lebih tinggi dari rata-rata volume kesalahan FTTP sekitar 7200”.

“Hal ini juga menyebabkan truk gulung yang lebih tinggi untuk FTTN (1,2 truk gulung untuk FTTN versus 0,47 truk gulung untuk FTTP per 100 tempat),” katanya.

Secara keseluruhan, gambarannya lebih buruk: “Tingkat truk bergulir di jaringan FTTN antara 1,33 dan 1,75 kali lebih tinggi per bulan daripada di jaringan FTTP selama periode yang sama.”

NBN Co mengatakan gulungan truk tambahan diperlukan karena “lebih sulit untuk menemukan lokasi kesalahan pada jaringan FTTN, dan biasanya membutuhkan lebih banyak pekerjaan sipil dan tenaga kerja untuk memperbaikinya, menaikkan tarif unit rata-rata.”

Dalam periode yang didominasi oleh bencana alam, perbaikan FTTN sangat mahal; NBN Co mengatakan “dampak biaya relatif dari peristiwa cuaca” pada tahun 2021 untuk FTTN datang 22 kali lebih mahal daripada FTTP.

Perlu dicatat beberapa di antaranya mungkin merupakan hasil dari ukuran jejak kaki yang aktif. Jejak fiber memiliki 1,625 juta tempat aktif pada bulan Mei tahun ini, dibandingkan dengan lebih dari 3 juta tempat aktif untuk FTTN.

Namun, NBN Co mengatakan menghadapi peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan untuk jaringan berbasis tembaga di masa depan, menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan sebanyak mungkin tempat ini menjadi serat untuk menghindari biaya di masa depan.

“Jaringan berbasis tembaga lebih rentan terhadap faktor eksternal daripada jaringan berbasis serat,” kata NBN Co.

“Setiap sirkuit tembaga memiliki karakteristik transmisinya sendiri yang berubah dari waktu ke waktu karena banyak faktor (misalnya, kelembapan dan korosi, variabilitas kecepatan pada jarak dari node, kerentanan terhadap interferensi elektromagnetik di dekatnya, dll.), menciptakan lingkungan operasi yang kompleks, tidak dapat diprediksi, dan menantang. (terutama di mana tembaga sudah tua).

“Perbedaan antara jaringan akses berbasis serat dan tembaga NBN Co cenderung memburuk dari waktu ke waktu karena degradasi tembaga.

“Hal ini pada akhirnya akan berimplikasi pada biaya yang perlu dipulihkan NBN Co dari harga yang diatur, serta standar layanan yang dapat ditawarkan NBN Co kepada pelanggannya.”

Perusahaan menambahkan bahwa “jaringan berbasis serat tidak terlalu rumit serta lebih murah untuk dioperasikan dan dipelihara.”

Tampaknya untuk membuat dorongan halus baik untuk lebih banyak pendanaan – atau, dalam hal ini, kondisi peraturan yang menguntungkan yang akan memungkinkan untuk memperoleh pendapatan yang cukup untuk melakukan lebih banyak investasi upgrade tembaga-ke-serat itu sendiri.

Mengenai biaya untuk meningkatkan koneksi FTTN ke serat, NBN Co menetapkan kisaran $2.000 hingga $3.000 per tempat, dengan biaya “dibagi 50/50 antara serat jalanan dan kabel masuk tempat”.

Dikatakan biaya ini dibandingkan dengan peningkatan yang dibayar pengguna sebelumnya, di mana biaya peningkatan dapat dengan mudah mencapai puluhan ribu dolar.

Perusahaan juga membela penggelaran tembaga alih-alih serat, dengan alasan di bab ini, serta cetakan kecil, bahwa itu masuk akal secara finansial dalam jangka pendek hingga menengah, dan juga menghubungkan pelanggan ke jaringan lebih cepat.