Regulator privasi data Irlandia mengenakan denda 265 juta euro (A$412 juta) pada raksasa media sosial Facebook pada hari Senin, menjadikan total denda yang telah didenda grup induk Meta menjadi hampir 1 miliar euro.

Hukuman tersebut dihasilkan dari penyelidikan, yang dimulai tahun lalu, atas penemuan kumpulan data pribadi yang telah diambil dari Facebook antara Mei 2018 dan September 2019, dan tersedia secara online.

Facebook juga diperintahkan untuk membuat berbagai tindakan korektif.

Meta mengatakan telah bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan oleh Komisaris Privasi Data (DPC) Irlandia dan membuat perubahan pada sistemnya selama waktu yang bersangkutan, termasuk menghapus kemampuan untuk mengikis fitur-fiturnya dengan cara ini menggunakan nomor telepon.

Denda hari Senin adalah yang keempat yang dikenakan DPC terhadap salah satu perusahaan Meta. Ini adalah pengatur privasi utama Meta di Uni Eropa, dan memiliki 13 pertanyaan lagi ke grup media sosial yang luar biasa.

Pada bulan September, pengawas memukul anak perusahaan Instagram-nya dengan rekor denda 405 juta euro, yang rencananya akan diajukan oleh Meta. Meta menambahkan dalam keterangannya pada Senin bahwa pihaknya sedang mengkaji keputusan terkait denda terbaru tersebut.

DPC mengatur Apple, Google, Twitter, Tiktok, dan raksasa teknologi lainnya karena lokasi kantor pusat UE mereka di Irlandia. Saat ini ada 40 permintaan terbuka ke perusahaan tersebut, termasuk 13 yang melibatkan Meta.

Regulator memiliki kekuatan untuk mengenakan denda hingga 4% dari pendapatan global perusahaan di bawah rezim “One Stop Shop” Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang diperkenalkan pada tahun 2018.

DPC mengatakan faktor-faktor yang meringankan dalam keputusan hari Senin – yang telah disetujui oleh semua regulator UE lainnya yang relevan – termasuk tindakan yang diambil Facebook.

“Kami akan terus melakukannya sampai perilaku itu berubah,” kata Komisaris Privasi Data (DPC) Irlandia Helen Dixon kepada penyiar nasional Irlandia RTE pada hari Senin.