Dua bulan setelah diangkut oleh Kantor Audit Nasional Australia, Badan Transformasi Digital mengatakan kepada komite parlemen bahwa mereka sedang meninjau semua kontrak saat ini dan sampel kontrak historis.

Tinjauan tersebut terungkap dalam pengajuan DTA ke Akun Publik Bersama dan penyelidikan komite Audit atas pengadaan Persemakmuran.

Audit ANAO terhadap DTA menyebut agensi tersebut “tidak efektif” dan mengatakan bahwa penanganannya terhadap beberapa kontrak “tidak memenuhi persyaratan etika”.

Rekomendasi kesembilan ANAO adalah bahwa agensi “memperkuat panduan dan kontrol internalnya untuk memastikan pejabat tidak mengubah kontrak”, sesuatu yang membuat semua kontrak saat ini menjadi sorotan.

“Tim pengadaan korporat DTA saat ini sedang meninjau semua kontrak penting untuk memastikan kontrak ini dikelola secara efektif”, kata pengajuan agensi tersebut.

DTA juga mengatakan “akan memantau dan melaporkan perilaku dalam konteks risiko yang tidak sesuai dengan persyaratan etika”.

Tinjauan kontrak historis akan bertujuan untuk mengidentifikasi “area potensial kekurangan dalam pengadaan yang tidak diambil sampelnya oleh ANAO”.

Kontrak akan dipilih dengan dua cara: pengadaan peningkatan staf dalam 18 bulan terakhir yang “mungkin mendapat manfaat dari penilaian retrospektif”; dan kontrak “dengan karakteristik risiko serupa” dengan yang diambil sampelnya oleh ANAO.

Karakteristik risiko tersebut meliputi “pengadaan bernilai tinggi; masalah tender yang terbatas dan variasi kontrak yang tinggi”.

Berbagai peningkatan tata kelola lainnya, termasuk kontrol terpusat atas pengadaan, dirinci dalam pengajuan.

Pengajuan tersebut juga mengungkapkan bahwa pembayaran lebih historis sebesar $380.000 kepada konsultan – yang diidentifikasi oleh audit ANAO – akan dilunasi berdasarkan rencana pembayaran 12 bulan yang disetujui pada bulan Oktober.