Perusahaan keuangan di Uni Eropa harus menunjukkan seberapa cepat mereka dapat pulih dari serangan dunia maya karena mereka lebih mengandalkan layanan utama pada raksasa ‘komputasi awan’ seperti Amazon, Microsoft, Google dan IBM, kata Uni Eropa pada hari Senin.

Regulator mengkhawatirkan kecepatan dan skala di mana bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan investasi memindahkan fungsi penting dan operasi pasar ke beberapa platform cloud.

Kesalahan di satu perusahaan cloud berpotensi menurunkan layanan di banyak perusahaan keuangan, kata regulator.

Dewan Uni Eropa, yang mewakili 27 negara anggota, mengatakan telah menyelesaikan tahap persetujuan akhir blok tersebut untuk Undang-Undang Ketahanan Operasional Digital yang baru, yang dikenal sebagai DORA.

Bank dan perusahaan keuangan lainnya sudah memiliki rencana untuk keamanan TI tetapi diperlukan lebih banyak lagi agar mereka tetap tangguh melalui gangguan yang parah, kata Zbynek Stanjura, menteri keuangan Republik Ceko, yang memegang kepresidenan Uni Eropa.

“Berkat persyaratan hukum yang diselaraskan yang kami adopsi hari ini, sektor keuangan kami akan lebih mampu untuk terus berfungsi setiap saat,” kata Stanjura.

Persyaratan akan berlaku untuk perusahaan keuangan dan pihak ketiga “penting” yang menyediakan layanan berbasis cloud.

“Jika serangan besar-besaran terhadap sektor keuangan Eropa diluncurkan, kami akan bersiap untuk itu,” kata Stanjura.

Sekuritas blok, asuransi dan pengawas perbankan akan menulis aturan teknis untuk menerapkan undang-undang baru.

Parlemen Eropa, yang memiliki suara bersama, telah memberikan lampu hijau dan undang-undang tersebut akan mulai berlaku sekitar akhir tahun 2024.

Inggris, tidak lagi di UE, mengatakan pada bulan Juni regulatornya akan diberi wewenang untuk menentukan layanan outsourcing mana yang dapat berada di bawah pengawasan langsung Bank of England dan Financial Conduct Authority.